Psikologi & Konseling

Masa remaja adalah masa penuh gejolak dalam kehidupan. Remaja yang dihadapi oleh banyak tantangan dalam hidup mereka dan ini adalah salah satu periode ketika individu membutuhkan konseling remaja. Kelompok ini akan difokuskan pada mengatasi minum isu yang menjadi masalah utama bagi remaja. Penyalahgunaan alkohol merupakan tantangan utama bagi banyak remaja. Karena tekanan teman sebaya, remaja jatuh ke dalam perangkap bawah umur minum mempertaruhkan tidak hanya kesehatan mereka tetapi kehidupan mereka juga. Oleh karena itu, kelompok ini akan ditujukan untuk membantu remaja yang menghadapi masalah penyalahgunaan alkohol dengan membuat intervensi yang sesuai.

Tujuan utama dari konseling remaja adalah untuk membantu remaja mengatasi penyalahgunaan alkohol bermasalah. Berikut ini adalah tujuan utama dari grup:

1. Untuk membantu remaja untuk membuka diri dan berbagi pengalamannya
2. Untuk mendidik remaja tentang faktor predisposisi mereka untuk penyalahgunaan alkohol dan membantu mereka memahami perkembangan eksperimental dalam penyalahgunaan alkohol
3. Untuk membantu remaja mengatasi penyalahgunaan alkohol
4. Untuk mendidik remaja tentang efek fisik, psikologis, dan perilaku penyalahgunaan alkohol

Orientasi teoritis utama untuk kelompok ini didasarkan pada premis bahwa penyalahgunaan alkohol adalah perilaku yang dipelajari. Konsisten dengan teori belajar sosial, program ini percaya bahwa dengan intervensi perilaku yang tepat, remaja dapat menghindari perangkap penyalahgunaan narkoba. Menurut Walfish et al., (1990) remaja percaya tentang penyalahgunaan zat melalui pemodelan, terutama dengan mengamati model peran yang menonjol termasuk orang tua, saudara, dan teman sebaya, penggunaan narkoba dan konsekuensi. Selain itu, teori pengkondisian klasik menegaskan bahwa penguatan positif dari lingkungan hidup termasuk orang, tempat, dan hal berkontribusi terhadap penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja (Walfish et al., 1990). Oleh karena itu, kelompok tersebut akan ditujukan untuk membantu remaja melupakan perilaku ini. Oleh karena itu, kelompok akan menggunakan intervensi konseling kognitif-perilaku. Intervensi ini akan sesuai untuk kelompok karena penekanan mereka pada singkat, intervensi waktu terbatas yang diarahkan menuju keprihatinan langsung. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, intervensi ini akan memiliki tiga fokus utama termasuk membantu remaja memahami bagaimana pikiran dan perilaku mereka berkontribusi terhadap penyalahgunaan alkohol, mempromosikan memahami bagaimana penyalahgunaan alkohol terhubung ke konsekuensi negatif pada kehidupan mereka, dan akhirnya membantu mereka mengeksplorasi cara-cara baru pemikiran dan perilaku untuk mengurangi penyalahgunaan alkohol.

Ada faktor-faktor hukum dan etika yang berbeda yang harus dipertimbangkan. Pertama, persetujuan dari orang tua akan berusaha untuk memiliki remaja berpartisipasi dalam kelompok. Ini adalah salah satu faktor hukum dan etika yang paling penting untuk memastikan bahwa orang tua mereka memahami apa remaja mereka lakukan dan menyetujuinya (Corey & Corey, 2001). Kedua, kelompok akan mengamati filosofi konseling multikultural dalam arti bahwa ia akan menggunakan strategi yang tepat secara budaya terhadap semua remaja dalam kelompok.

Ada tantangan yang berbeda yang mungkin ditemui saat melakukan konseling remaja  dalam kelompok. Remaja lebih aktif dibandingkan dengan orang dewasa dan karenanya brining mereka untuk memesan adalah kadang-kadang tantangan utama. Mereka aktif dan "hands-on" (Aronson, 2004). Ini berarti bahwa kecuali kelompok menggunakan menarik dan melibatkan kegiatan, akan sulit untuk membawa mereka untuk memesan. Tantangan lain akan impulsif remaja (Aronson, 2004). Ini berarti bahwa diskusi kelompok harus tepat dipandu sebaliknya kelompok mungkin kehilangan fokus pada masalah yang sedang didiskusikan.