Rabu, 30 Desember 2009
seks pada remaja
Seks pada remaja dapat di artikan dengan tingkah laku remaja yang didorong oleh hasrat seks kepada lawan jenis ataupun dengan sesama jenis. Contoh dari tingkah laku tersebut adalah seperti perasaan terarik, berkencan, bercumbu, bahkan bersenggama…Sasaran dari perlaku seksualnya dapat berupa khayalan, orang, ataupun menggunakan benda. Dalam hal ini evi tidak membahas tentang perilaku seksnya tetapi lebih condong pada faktor yang menyebabkan perilaku seks yang menyimpang pada kalangan remaja dewasa ini. Melihat perkembangan teknologi jaman sekarang ini, yaitu dengan mudahnya mengakses situs-situs “porno” menjadikan perkembangan seks pada remaja berkembang lebih dini.
Tak dapat di pungkiri bahwa Perkembangan seks remaja yang tidak terkontrol menjadikan seks bebas menjadi semakin meningkat. Maraknya seks bebas dikalangan remaja dapat dikarenakan beberapa faktor yaitu :
- Media : Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa media sangat berpengaruh terhadap perkembangan seks remaja. Dengan mudahnya para remaja memperoleh hal-hal yang berbau seks dewasa melalui internet, vcd, ataupun majalah. Oleh karena itu, control orang tua sangat diperlukan dalam mendampingi perkembangan remaja.
- Faktor Lingkungan : Lingkungan mempunyai andil besar terhadap penyimpangan seks di kalangan remaja. Dengan melihat realita zaman sekarang dimana pergaulan yang bebas antara pria dan wanita di kalangan masyarakat, menjadikan hal yang lumrah apabila ada seorang pria dan wanita bergumul tanpa ada suatu ikatan apapun.
- Kurangnya pendidikan seks dikalangan remaja : Ketika remaja beranjak remaja seharusnya dibekali pendidikan tentang seks secara benar. Namun para orang tua maupun guru sekolah terkadang masih menganggap tabu masalah pendidikan seks, sehingga informasi yang diberikan kurang akurat. Ini menimbulkan rasa ingin tahu pada diri remaja sehingga remaja mencari tahu tentang seks diluar tanpa ada dampingan dari orang tua.
- Meningkatnya libido seksualitas : Perubahan hormonal yang menjadikan hasrat seksual remaja itu meningkat, ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk seksual tertentu. Oleh karena itu, remaja membutuhkan pendampingan maupun pengetahuan tentang seks sedini mungkin agar remaja tidak menyalurkannya pada tempat yang salah.
- Faktor ekonomi : Kehidupan zaman sekarang ini menjadikan para remaja ingin selalu up to date pada perkembangan fashion, elektronik, maupun hiburan. Sehingga para remaja yang tidak bisa menjangkaunnya dikarenakan dana yang minim kemudian bertindak bodoh dengan menjadikan dirinya sebagai ^…maaf…^ “wanita tuna susila”.
- Broken Home : Penyebab dari penyimpangan seksual remaja juga dikarenakan oleh keluarga yang broken home. Masa remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan baik fisik maupun psikisnya, oleh karena itu peran orang tua sangat penting untuk mendampingi perkembangan remaja tersebut. Jika anak tidak memperoleh perhatian dari orang tuannya maka anak akan mencarinya diluar dan dimungkinkan juga pad tempat yang salah. Sehingga menjadikan anak salah dalam perilaku seksualnya.
- Kurangnya pendidikan agama : Penanaman nilai-nilai agama pada diri remaja mutlak diperlukan sebagai penyeimbang ilmu-ilmu pengetahuan, selain diajarkan di sekolah-sekolah pendidikan agama juga menjadi tanggung jawab orang tua di rumah. Sebagai pondasi dasar orang tua hendaknya menjadi tauladan dengan melaksanakan ibadah secara tekun serta selalu mengingatkan remaja apabila melakukan kesalahan dengan cara yang halus. Kurangnya pendidikan agama berdampak pada remaja mudah terpengaruholeh lingkungan tempat remaja berada baik sekolah maupun masyrakat. Dengan pendidikan agama yang kuat remaja akan tetap bertahan di tengah-tengah pergaulan sehari-hari juga tetap teguh pendirian menghadapi perkembangan zaman yang semakin mengglobal.
Sebenarnya masih banyak lagi faktor yang menjadikan meningkatnya seks pada remaja, dan factor diatas hanya sebagian kecil saja…Semoga bisa bermanfaat
1 Januari 2010 pukul 05.58
seks bebas d kalangan remaja memang sudah menjad fenomena hampir d semua wilayah d indonesia. bahkan yang membuat hati saya miris adalah hal tsb sudah dianggap biasa,bukan lagi sebagai sesuatu yang memalukan.
1 Januari 2010 pukul 17.40
jangan sampe blogger melakukan itu
2 Januari 2010 pukul 17.00
Perlu pendidikan seks yang dimulai dari lingkungan keluarga. Jangan malu memberikan pendidikan seks kepada anak kita.
2 Januari 2010 pukul 20.59
hmmm...nice Sis....klo tak liat dr uraian di atas...faktor kontrol dr orang tua sgt berpengaruh bgt yaaa....denger2 c, kontrol yg minim dr ortu bisa memicu timbulnya CONDUCT DISORDER..
29 Januari 2010 pukul 10.15
aku tertarik banget nih, sama artikelnya. Klo mau kontak langsung kemana ya ? Aku mau nanya banyak nih ....
7 Januari 2011 pukul 11.11
sudah waktunya pendidikan sex menjadi kurikulum di sekolah,ini untuk memberikan pendidikan dan pemahaman dasar terhadap remaja seputar sex ini
27 November 2012 pukul 05.06
makin kesini, muda mudi kita mengganggap hubungan sex bukan tabu lg untuk dilakukan